Babe News - Bekasi, Wali Kota Bekasi melakukan kunjungan kerja ke Republik Rakyat Tiongkok pada 10–14 Desember 2025. Dalam perjalanan tersebut, ia ditemani Kepala Dinas serta Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Bekasi.
Agenda ini bertujuan menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan teknologi lingkungan, Jinluo Water Co., Ltd, yang bergerak dalam pengolahan air bersih dan manajemen limbah. Kunjungan tersebut telah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Dalam Negeri melalui Surat Izin Perjalanan Dinas Luar Negeri Nomor 099/5288.e/SJ.
Fokus pada Teknologi Pengolahan Air dan Limbah
Selama berada di Tiongkok, rombongan Pemkot Bekasi mengikuti serangkaian agenda, mulai dari presentasi teknologi pengolahan air, peninjauan fasilitas pengolahan limbah terpadu, hingga pertemuan bilateral yang membahas peluang transfer teknologi dan rencana pilot project untuk Kota Bekasi.
Wali Kota Bekasi menekankan bahwa langkah ini adalah upaya mencari teknologi terbaik yang dapat diterapkan di daerah. “Kami ingin membawa pulang teknologi yang bisa meningkatkan kualitas lingkungan dan pelayanan publik,” ujarnya, Rabu (10/12/2025).
Ia juga menegaskan bahwa seluruh biaya perjalanan tidak menggunakan APBD. Undangan resmi dari pihak Jinluo Water lah yang menanggung administrasi perjalanan rombongan.
Setelah kunjungan ini, ia berharap pembangunan Kota Bekasi makin cepat sekaligus berkelanjutan dan ramah lingkungan. “Kerja sama dengan mitra internasional seperti Jinluo Water adalah bagian penting dalam mewujudkan hal tersebut,” tambahnya.
Pulang Tepat Sebelum Aturan Larangan Bepergian Berlaku
Kunjungan ini menarik perhatian publik karena dilakukan tepat menjelang diberlakukannya larangan bepergian bagi kepala daerah. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelumnya menerbitkan Surat Edaran Nomor 000.2.3/9633/SJ yang melarang kepala daerah bepergian keluar daerah mulai 15 Desember 2025 hingga 15 Januari 2026.
Aturan ini diterapkan untuk memastikan kepala daerah tetap siaga menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana akhir tahun.
Tito menegaskan bahwa kehadiran kepala daerah sangat penting karena mereka menjadi pengendali utama dalam situasi darurat. “Kalau leadership kepala daerah tidak ada, bawahannya bisa tidak terarah,” ucapnya.
Dengan jadwal pulang pada 14 Desember, Wali Kota Bekasi dipastikan telah kembali sebelum aturan tersebut mulai berlaku.
Sumber : CNN Indonesia
Editor : Tia



