Dulu Dukung Ganjar, Sandiaga Beri Sinyal Siap Gabung Kabinet Prabowo

Radio Babe News-Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno mengungkapkan opsi partainya bergabung dalam pemerintahan Calon Presiden Prabowo Subianto masih terbuka. Saat ini posisi partai PPP masih berada dalam pemerintahan.

Padahal dalan Pilpres 2024 kemarin, PPP bergabung dalam koalisi yang mengusung Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD. Bersama PDIP, Hanura, dan Perindo.

"PPP ini kan partai pendukung pemerintah, jadi posisi kita di pemerintahan ada 2 menteri, 1 wamen, 1 utusan khusus presiden. Tentunya nanti ada proses yang berlanjut," ujar Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2/2024).

"Dari pandangan pribadi saya kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa karena sesuai dengan namanya partai. Partai persatuan untuk persatuan Indonesia dan pembangunan harus ikut aktif dalam membangun bangsa. Itu pandangan saya," imbuhnya.

Namun Sandiaga mengatakan sampai saat ini belum ada tawaran untuk masuk ke kabinet Prabowo mendatang.

"Itu prerogatif di pemerintah, presiden yang terpilih," kata Sandiaga.

Seperti yang diketahui Komisi Pemilihan Umum belum mengumumkan pemenang pilpres 2024. Merujuk Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 pasal 413 ayat (1), disebutkan bahwa penetapan hasil Pilpres akan dilakukan secara nasional paling lambat 35 hari setelah hasil pemungutan suara.

Merangkum hasil real count terkini yang dikutip dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hingga Selasa (27/2/2024) pukul 11.00 WIB, menurut real count KPU, 77,44% dari 823.236 data Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah tertampung masuk dan suara Prabowo-Gibran semakin jauh meninggalkan dua pasangan calon lainnya.

Prabowo-Gibran tercatat mengumpulkan 75.023.562 suara atau 58,84%. Anies-Cak Imin sebanyak 31.185.839 atau 24,46%, sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 21.292.883 atau 16,7%. Selisih Prabowo dengan Anies melebar menjadi 43.837.723 suara sementara selisih Prabowo dengan Ganjar mencapai 53.730.679.

Sumber: CNBC Indonesia-Emir Yanwardhana

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Populer