Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa hubungannya dengan Jokowi berjalan baik dan penuh saling menghormati. Bahkan, ia menyebut dirinya “hopeng” alias bersahabat dengan Jokowi.
“Banyak yang bilang saya takut sama Pak Jokowi, dikendalikan Pak Jokowi. Nggak ada itu. Pak Jokowi nggak pernah nitip apa-apa sama saya. Saya harus jujur, hubungan kami baik-baik saja,” kata Prabowo di hadapan tamu undangan.
Prabowo menjelaskan, dirinya sebenarnya berencana mengundang Jokowi dalam peresmian proyek besar tersebut. Sebab, pembangunan pabrik LCI merupakan hasil kerja sama dan kesepakatan yang dimulai di masa pemerintahan Jokowi.
“Seharusnya saya undang beliau, karena proyek ini adalah hasil lobi dan kerja keras beliau bersama pemerintah Korea. Sepantasnya beliau yang hadir,” ujarnya.
Namun, Jokowi tidak dapat datang karena kesibukan lain. Prabowo mengatakan Jokowi sempat menelepon langsung untuk menyampaikan permohonan maaf.
“Beliau telepon saya dan bilang tidak bisa hadir. Saya maklumi, beliau juga sibuk,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengajak masyarakat untuk menghargai jasa para pemimpin bangsa, termasuk Jokowi yang menurutnya telah membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dalam satu dekade terakhir.
“Beliau memimpin 10 tahun, dan itu diakui dunia. Inflasi terjaga, pertumbuhan ekonomi bagus. Ayo, kita harus jujur mengakui itu. Jangan suka menjelekkan,” tegas Prabowo.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga budaya saling menghormati dan menghargai, bukan saling mencela. Prabowo menyinggung pepatah Jawa ‘mikul dhuwur mendhem jero’ yang berarti menjunjung tinggi kebaikan orang lain dan menyimpan kekurangannya.
“Budaya kita mengajarkan untuk menghormati jasa orang tua dan para pemimpin. Kalau ada kekurangan, ya kita perbaiki, bukan malah menghujat,” tuturnya.
Dengan pernyataan ini, Prabowo menegaskan bahwa tidak ada ketegangan antara dirinya dan Jokowi. Keduanya tetap menjalin komunikasi baik dan bekerja sama demi kemajuan bangsa.
Sumber : detikcom
Editor : Tia




Tidak ada komentar:
Posting Komentar