Lapak Sengaja Dibuat Buruk, Aset Nyatanya Mewah
Dedi mengungkapkan, ia kerap menjumpai pedagang yang menampilkan lapak sederhana atau terkesan tidak layak, padahal secara finansial tergolong mampu. Ada yang memiliki rumah mewah, kendaraan bagus, atau aset besar, namun tetap memposisikan diri seolah pelaku usaha kecil.
Menurutnya, pola ini dilakukan agar mereka bisa menghindari pajak, mendapatkan fasilitas tertentu, atau terus menikmati bantuan yang sebenarnya bukan untuk kategori usaha mereka.
Contoh Pedagang Besar yang Memanfaatkan Celah
Ia mencontohkan salah satu kasus yang sering ditemui: pedagang bakso dengan omzet besar tetapi masih menggunakan LPG 3 kilogram yang seharusnya diperuntukkan bagi rumah tangga dan UMKM skala kecil. “Ada pedagang besar jual bakso Rp25 ribu per porsi, dengan keuntungan sekitar Rp15 ribu, tapi masih pakai LPG 3 kilogram untuk produksi,” ujar Dedi.
Menurutnya, praktik seperti ini bukan hanya merugikan negara, tetapi juga tidak adil bagi pelaku usaha kecil yang benar-benar membutuhkan fasilitas subsidi.
Pelaku Usaha Diminta Transparan dan Tidak Menghindar dari Pajak
Dedi menegaskan bahwa penilaiannya berdasarkan pengalaman langsung saat mendampingi dan membina banyak pedagang di berbagai daerah. Ia melihat sebagian pelaku usaha dengan sengaja “mendramatisasi” kondisi mereka agar terlihat seolah tidak mampu. “Industri tidak akan tumbuh sehat kalau kita terus menutupi kemampuan diri. Banyak yang mengeluh seolah tak mampu, padahal sebenarnya mampu,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya kejujuran, transparansi, dan kepatuhan fiskal agar ekosistem usaha bisa maju bersama.
Fasilitas Publik di Lapak Usaha Juga Perlu Dibenahi
Selain soal pajak, Dedi juga mengingatkan pedagang agar memperhatikan kenyamanan pengunjung. Mulai dari kebersihan toilet, kerapian meja dan kursi, hingga estetika lapak.
Hal-hal sederhana itu, menurutnya, punya dampak besar terhadap pengalaman konsumen dan dapat meningkatkan kepercayaan sekaligus pendapatan pedagang.
Sumber : news republika
Editor : Tia




Tidak ada komentar:
Posting Komentar