Ia menyoroti bagaimana isu yang sama terus diulang selama empat tahun namun tidak pernah selesai, meski pihak yang menerbitkan ijazah sudah menegaskan keasliannya.
“Yang buat ijazah saja sudah bilang asli, tetap tidak dipercaya. Saya melihat ini sudah masuk wilayah operasi politik,” ujar Jokowi.
Menurutnya, isu tersebut sengaja digulirkan untuk merusak reputasi. Tujuannya, kata Jokowi, tidak lepas dari kepentingan politik.
“Kenapa harus mengolok-olok dan merendahkan? Kalau itu dilakukan bertahun-tahun, pasti ada kepentingannya,” tambahnya.
Fokus Bangsa Seharusnya Bukan Pada Hal yang Sepele
Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia sedang menghadapi tantangan besar, terutama perubahan global yang dipicu perkembangan artificial intelligence hingga humanoid robotic.
Ia menilai energi bangsa seharusnya diarahkan ke isu strategis, bukan justru tenggelam dalam polemik yang dianggapnya “urusan ringan”.
Ada Orang Besar di Balik Isu Ini? Jokowi: Iya
Dalam wawancara, pembawa acara Frisca Clarissa menanyakan langsung apakah ada “orang besar” di balik operasi politik tersebut. Jokowi menjawab tegas: “Saya pastikan, iya.”
Ketika ditanya apakah ia mengetahui siapa sosok itu, Jokowi hanya menjawab singkat, “Gampang ditebak lah.”
Jokowi menegaskan bahwa langkah hukum yang ia ambil terkait isu ijazah palsu bukan sekadar membela diri, tetapi menjadi pengingat bagi publik agar tidak mudah menuduh dan memfitnah seseorang.
“Ini pembelajaran bagi kita semua, jangan gampang menuduh atau mencemarkan nama baik orang lain,” ujarnya.
Sumber : kompascom
Editor : Tia




Tidak ada komentar:
Posting Komentar