KH Miftachul Akhyar menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan tindak lanjut dari Rapat Harian Syuriyah PBNU pada 20 November 2025. Dalam rapat itu, para peserta sepakat bahwa sejumlah pertimbangan dan latar belakang yang tercantum dalam risalah rapat adalah faktual dan sesuai kondisi organisasi.
Menurut keterangan resmi yang diterima NU Online, sebanyak 36 PWNU mendukung sepenuhnya keputusan Rais Aam untuk menindaklanjuti hasil rapat tersebut. Dukungan itu sekaligus menegaskan bahwa per 26 November 2025 pukul 00.45 WIB, Gus Yahya sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PBNU.
Sejak saat itu, seluruh kewenangan kepengurusan PBNU berada di tangan Rais Aam hingga proses organisasi berjalan kembali sesuai mekanisme.
Poin-Poin Penjelasan KH Miftachul Akhyar
Berikut beberapa poin penting yang disampaikan dalam konferensi pers:
1. Seluruh pertimbangan dalam Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU dinyatakan akurat, sesuai kondisi sebenarnya, serta tidak didorong oleh kepentingan atau motif lain di luar apa yang tertulis dalam risalah.
2. Untuk menjaga roda organisasi berjalan normal, PBNU akan segera menggelar Rapat Pleno atau Muktamar dalam waktu dekat.
3. Melihat banyaknya dinamika yang muncul di publik—baik dari media arus utama maupun media sosial—PBNU akan membentuk Tim Pencari Fakta. Tim ini bertugas menelusuri dan memverifikasi informasi yang berkembang. Dua tokoh, KH Anwar Iskandar dan KH Afifuddin Muhajir, ditunjuk sebagai pengarah tim tersebut.
4. Agar investigasi berjalan maksimal, PBNU memutuskan menangguhkan sementara penerapan Digdaya Persuratan Tingkat PBNU. Namun, implementasi di tingkat PWNU dan PCNU tetap berjalan seperti biasa.
5. PBNU menekankan pentingnya kembali pada nilai-nilai Khittah Nahdlatul Ulama, yaitu mengutamakan kepentingan bersama, menjunjung moral yang mulia, serta menjaga kejujuran dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.
6. Sebagai langkah spiritual, warga NU diajak untuk bermunajat kepada Allah SWT, memohon agar persoalan ini segera menemukan jalan keluar terbaik dan paling maslahat bagi organisasi.
Respons Gus Yahya
Di sisi lain, Gus Yahya sebelumnya menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengundurkan diri, dengan alasan ia menerima amanah untuk memimpin PBNU selama lima tahun berdasarkan hasil Muktamar ke-34 NU di Lampung.
“Saya mendapat mandat lima tahun dari Muktamar, dan insyaallah akan saya jalani,” ujar Gus Yahya di Surabaya pada 22 November 2025.
Sumber : nuor.co.id
Editor : Tia




Tidak ada komentar:
Posting Komentar