“Kalau memang mau pergi, ya silakan. Tapi konsekuensinya dicopot Mendagri, bisa ya, diproses,” tegas Prabowo. Ia bahkan membandingkan tindakan tersebut dengan kasus “desersi” dalam dunia militer, yakni melarikan diri ketika keadaan bahaya dan meninggalkan anak buah. “Itu tidak bisa dibenarkan,” lanjutnya.
Mirwan Umrah Tanpa Izin di Tengah Bencana
Prabowo mengeluarkan pernyataan tersebut karena Mirwan MS meninggalkan wilayahnya yang sedang terdampak banjir dan longsor untuk menunaikan ibadah umrah. Inspektorat Jenderal Kemendagri sebelumnya sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Mirwan, namun pemeriksaan itu harus dijadwalkan ulang akibat keberangkatan mendadak sang bupati.
Padahal, bencana di Aceh Selatan melanda 11 kecamatan, membuat sebagian warga—terutama di kawasan Trumon—terpaksa mengungsi di tenda-tenda darurat.
Surat Ketidaksanggupan dan Permohonan Izin yang Ditolak
Mirwan sempat mengeluarkan surat pernyataan ketidaksanggupan untuk menangani tanggap darurat banjir dan longsor pada 27 November 2025. Namun, selang beberapa hari kemudian, tepatnya 2 Desember, ia malah berangkat umrah bersama keluarganya.
Permohonan izin perjalanan ke luar negeri sebenarnya telah diajukan Mirwan kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), pada 24 November 2025. Namun Mualem sudah menolaknya secara resmi karena Aceh sedang dilanda bencana hidrometeorologi. “Permohonan itu sudah dibalas secara tertulis dan tidak dikabulkan,” jelas Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA.
Dampak Bencana dan Laporan dari Lapangan
Dalam rapat tersebut, Prabowo juga menyinggung kondisi lapangan yang menurut laporan sangat memprihatinkan. Banyak lahan pertanian rusak, irigasi bermasalah, serta sejumlah rumah warga membutuhkan bantuan pembangunan ulang. Ia mengapresiasi para kepala daerah yang tetap berada di lapangan untuk membantu masyarakat.
“Terima kasih kepada para bupati yang terus bekerja. Kalian dipilih untuk menghadapi kesulitan bersama rakyat,” ujarnya.
Reaksi Partai Gerindra
Langkah Mirwan yang meninggalkan warganya saat bencana turut mendapat respons dari Partai Gerindra. Partai tersebut resmi memberhentikan Mirwan dari jabatan Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan.
“Keputusan ini diambil karena sikap dan kepemimpinan yang sangat disayangkan,” ujar Sekjen Gerindra, Sugiono, pada Jumat (5/12).
Sumber : CNN Indonesia
Editor : Tia




Tidak ada komentar:
Posting Komentar