Dedi Mulyadi Hentikan Sementara Izin Pembangunan, DPRD Jabar Nilai Langkah Ini Mendesak untuk Cegah Bencana

Babe News - Jabar, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara izin pembangunan perumahan, hotel, restoran, kafe, hingga destinasi wisata di sejumlah wilayah. Kebijakan ini ditempuh sebagai upaya pencegahan terhadap meningkatnya risiko bencana alam seperti banjir dan longsor yang belakangan kerap terjadi di Jawa Barat.

Langkah tersebut mendapat dukungan penuh dari DPRD Jawa Barat. Para legislator menilai kebijakan itu bukan hanya tepat, tetapi juga mendesak mengingat kondisi lingkungan yang semakin rentan akibat cuaca ekstrem dan alih fungsi lahan yang tidak terkendali.

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, MQ Iswara, menegaskan bahwa penghentian sementara izin pembangunan ini bukan keputusan mendadak. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan kelanjutan dari regulasi yang sudah diterbitkan sebelumnya, yakni Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2025 tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan.

“Penghentian izin ini sudah melalui tahapan regulasi. Pergub tentang alih fungsi lahan sudah lebih dulu diterbitkan, kemudian diperkuat dengan sejumlah surat edaran,” ujar Iswara di Bandung, Selasa (16/12/2025).

Iswara menjelaskan, setelah Pergub tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi menerbitkan beberapa surat edaran secara beruntun pada 13 dan 14 Desember 2025. Surat Edaran Nomor 177 mengatur penghentian sementara izin pembangunan perumahan di kawasan Bandung Raya. Selanjutnya, Surat Edaran Nomor 180 memperluas kebijakan tersebut ke seluruh wilayah Jawa Barat.

Tak berhenti di situ, pada 14 Desember 2025, gubernur kembali mengeluarkan Surat Edaran Nomor 10565 yang memperluas cakupan penghentian izin, tidak hanya pada perumahan, tetapi juga pembangunan hotel, restoran, kafe, dan destinasi wisata yang berada di kawasan rawan bencana.

“Total ada empat kebijakan yang dikeluarkan gubernur. Semuanya bertujuan untuk meminimalkan risiko bencana di Jawa Barat,” jelas Iswara.

Ia menambahkan, DPRD Jawa Barat sebenarnya telah lama mendorong agar pemerintah provinsi menerapkan moratorium atau penghentian izin pembangunan, terutama di wilayah yang memiliki potensi bencana tinggi. Dengan adanya penghentian sementara ini, pemerintah daerah memiliki waktu untuk melakukan kajian menyeluruh bersama pemerintah kabupaten dan kota.

Kajian tersebut, lanjut Iswara, meliputi beberapa aspek penting, mulai dari lokasi pembangunan yang berada di kawasan rawan bencana, kesiapan mitigasi bencana, hingga kesesuaian pelaksanaan Persetujuan Bangun Gedung (PBG) yang sebelumnya dikenal sebagai IMB.

“Dalam PBG juga ada kewajiban reboisasi dan penanaman kembali. Itu harus dicek, apakah benar-benar dilaksanakan atau hanya sebatas administrasi,” katanya.

Melihat pentingnya kebijakan ini, DPRD Jawa Barat juga berencana mendorong agar pengaturan terkait perlindungan lingkungan dan pengendalian pembangunan dapat diperkuat dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda). Langkah tersebut dinilai perlu agar kebijakan memiliki kekuatan hukum yang lebih permanen.

“Kami akan mendorong pembahasan di Badan Legislasi DPRD. Jika Perda yang ada belum cukup, maka perlu direvisi atau disusun Perda inisiatif baru agar perlindungan lingkungan di Jawa Barat lebih kuat,” ujar Iswara.

Sumber : republika
Editor : Tia
Share:

Cakupan Cek Kesehatan Gratis di Jawa Barat Masih 18 Persen, Jauh dari Target Nasional

Babe News - Bekasi, Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dijalankan di Provinsi Jawa Barat belum menunjukkan hasil sesuai harapan. Meski telah berjalan hampir satu tahun, capaian layanan kesehatan ini masih berada jauh di bawah target yang ditetapkan pemerintah pusat.

Berdasarkan data Sistem Satu Sehat, jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 50.730.313 jiwa. Hingga 8 Desember 2025 pukul 08.42 WIB, warga yang telah mengikuti CKG tercatat sebanyak 9.095.740 orang atau sekitar 17,93 persen. Angka tersebut masih terpaut cukup jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025 yang menargetkan cakupan sebesar 36 persen.

Ketua Tim CKG Jawa Barat, Anita Nur Fadjar Asri, menjelaskan bahwa seluruh puskesmas di Jawa Barat sebenarnya sudah melaksanakan program CKG. Namun, tingkat partisipasi masyarakat berbeda-beda di setiap daerah.

“Capaian CKG belum merata. Ada daerah yang progresnya cukup baik, tapi ada juga yang masih sangat rendah,” ujar Anita, Selasa (16/12/2025).

Data menunjukkan, Kota Bogor mencatatkan capaian tertinggi dengan 48,66 persen, disusul Kabupaten Garut sebesar 40 persen, dan Kabupaten Ciamis 34,73 persen. Sementara itu, beberapa daerah masih tertinggal cukup jauh, seperti Kabupaten Sukabumi dengan 12,27 persen, Kabupaten Bandung Barat 10,75 persen, dan Kota Depok yang hanya mencapai 9,14 persen.

Untuk mengetahui penyebab rendahnya capaian tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat telah melakukan monitoring dan evaluasi di sejumlah daerah dengan capaian terendah pada Agustus 2025. Dari hasil evaluasi tersebut, ditemukan sejumlah kendala utama.

Anita memaparkan, akses masyarakat ke fasilitas kesehatan masih menjadi persoalan di beberapa wilayah. Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan serta lamanya proses pengadaan alat kesehatan turut menghambat optimalisasi layanan CKG.

“Masih ada juga stigma di masyarakat bahwa CKG hanya diperuntukkan bagi warga yang sedang berulang tahun atau hanya bagi mereka yang datang ke fasilitas kesehatan,” jelasnya.

Kendala teknis juga muncul dari sisi sistem. Aplikasi pendukung CKG dinilai belum sepenuhnya siap menampung data pemeriksaan dalam jumlah besar, sementara kapasitas server masih terbatas.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Tim CKG Jawa Barat menegaskan akan terus melakukan koordinasi rutin, baik secara internal maupun dengan pemerintah kabupaten dan kota. Upaya peningkatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga terus digencarkan agar program CKG dapat dimanfaatkan lebih luas.

Sumber : kompascom
Editor : Tia
Share:

5 Fakta Kebakaran Hebat yang Melalap Ratusan Kios di Pasar Induk Kramat Jati

Babe News - Jakarta, Kebakaran besar terjadi di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Selasa pagi (16/12/2025). Api dengan cepat menyebar dan menghanguskan ratusan kios milik pedagang. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini meninggalkan kerugian besar dan duka bagi para pelaku usaha.

Berikut sejumlah fakta penting terkait kebakaran tersebut:

1. Sebanyak 350 Kios Ludes Terbakar

Api melahap sekitar 350 kios yang sebagian besar menjual buah dan makanan. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur memperkirakan nilai kerugian mencapai kurang lebih Rp10 miliar.

“Objek yang terbakar sekitar 350 kios. Kerugian ditaksir mencapai Rp10 miliar,” ujar Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Abdul Wahid.

2. Tidak Ada Korban Jiwa

Pihak kepolisian memastikan tidak ada korban meninggal maupun luka dalam kejadian ini. Seluruh pedagang dan warga sekitar berhasil menyelamatkan diri.

“Korban jiwa nihil. Semua alhamdulillah selamat,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal di lokasi kejadian.

Meski demikian, kerugian material yang dialami para pedagang cukup besar dan memukul perekonomian mereka.

3. Api Diduga Berasal dari Toko Plastik

Petugas pemadam mengungkapkan titik awal kebakaran diduga berasal dari sebuah toko plastik. Api dengan cepat membesar karena di lokasi tersebut terdapat tumpukan bahan mudah terbakar.

“Di dalamnya ada gudang karbit dan tumpukan kertas, sehingga api cepat menyebar,” jelas Kasudin Gulkarmat Jakarta Timur, Muchtar Zakaria.

Petugas harus membongkar area tersebut secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada api yang kembali menyala.

4. Kronologi Kejadian Sejak Pagi Hari

Berdasarkan keterangan saksi bernama Hedi, sekitar pukul 07.15 WIB ia merasakan hawa panas di sekitar kios. Tak lama kemudian, muncul percikan api dari bagian atas kios, yang kemudian membesar sekitar pukul 07.24 WIB.

Saksi langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran. Proses pemadaman dimulai sekitar pukul 07.29 WIB, sementara polisi masih mengumpulkan keterangan saksi lain dan menunggu hasil penyelidikan Puslabfor untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.

5. Pedagang Kehilangan Seluruh Harta Dagangan

Kebakaran ini menyisakan kesedihan mendalam bagi para pedagang. Salah satunya Par (60), yang mengaku tidak sempat menyelamatkan apa pun selain dirinya.

“Api sudah besar, saya langsung lari. Semua barang habis, uang, dagangan, semua di laci terbakar,” tuturnya dengan pasrah.

Ia juga kehilangan uang tabungan sekitar Rp5 juta yang disimpan di kios, termasuk dana sosial yang biasa ia sisihkan untuk anak yatim.

Sumber : detikcom
Editor : Tia
Share:

Pemusnahan Barang Bukti Tindak Pidana, Sekda Apresiasi Kinerja Kejari Kabupaten Bekasi

Babe News - Bekasi, Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Endin Samsudin, bersama unsur Forkopimda, menghadiri kegiatan pemusnahan barang bukti dari berbagai perkara pidana yang telah berkekuatan hukum tetap. Acara digelar di halaman Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi pada Kamis (11/12/2025).

Apresiasi untuk Aparat Penegak Hukum

Usai kegiatan, Endin menyampaikan apresiasinya kepada Kepala Kejari dan seluruh jajaran yang telah bekerja serius menangani berbagai perkara hingga tahap pemusnahan barang bukti.

Menurutnya, ragam barang bukti yang dimusnahkan mencerminkan kesungguhan aparat penegak hukum dalam memberantas tindak pidana di wilayah Kabupaten Bekasi.

“Kegiatan seperti ini penting untuk menjaga keamanan masyarakat. Semoga langkah ini bisa menekan angka kriminalitas,” ujar Endin.

Ia menambahkan, pemusnahan barang bukti juga diharapkan dapat mencegah munculnya aksi kenakalan remaja, tawuran, hingga tindak kejahatan lainnya. Barang bukti seperti senjata tajam dan sabuk yang digunakan dalam aksi kriminal turut dimusnahkan.

Penjelasan Kejari Bekasi

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Eddy Sumarman, menegaskan bahwa pemusnahan dilakukan setelah seluruh perkara dinyatakan inkracht atau berkekuatan hukum tetap.

“Ini untuk mencegah barang bukti disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” jelas Eddy.

Ia menuturkan, beberapa barang bukti sebenarnya masih bisa digunakan, namun karena merupakan hasil tindak pidana, semuanya wajib dimusnahkan. Kejaksaan juga telah menginventarisasi seluruh jumlah barang secara resmi.

Daftar Barang Bukti yang Dimusnahkan
Barang bukti yang dimusnahkan meliputi:

Narkotika:

Sabu 674,29 gram (19 perkara)
Ganja 5.939,55 gram (14 perkara)


Obat-obatan tanpa izin edar:

19.686 butir Hexymer
1.406 Tramadol
202 Alprazolam
167 Trihexyphenidyl
10 Lorazepam (Merlopam)
10 Misoprostol
6 Paracetamol

Barang lainnya:

2.522.000 batang rokok ilegal

41 unit handphone dari 28 perkara

13 bilah senjata tajam

88 lembar uang palsu pecahan Rp100.000

1 korek api berbentuk senjata api

Semua barang dimusnahkan sesuai prosedur untuk memastikan tidak kembali beredar di masyarakat.

Sumber : jabarprov
Editor : Tia
Share:

Korban Mobil MBG Tabrak Siswa dan Guru di SDN Jakut Bertambah Jadi 22 Orang

Babe News - Jakarta, Jumlah korban dalam insiden mobil pengangkut makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak siswa dan guru di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, kembali bertambah. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Erick Frendriz menyampaikan bahwa total korban kini mencapai 22 orang.

“Dari total korban, 22 orang sudah mendapat penanganan medis. Sepuluh di antaranya kini menjalani rawat jalan,” ujar Erick, Kamis (11/12/2025).

Kondisi Korban di Rumah Sakit

Sebagian besar korban yang dirawat di RSUD Cilincing telah diperbolehkan pulang. Namun, masih ada tiga pasien yang harus tetap diobservasi.

Sementara itu, di RSUD Koja, terdapat sembilan korban yang masih menjalani perawatan intensif.

Kasus Naik Penyidikan, Sopir Jadi Tersangka

Polisi memastikan kasus ini telah naik ke tahap penyidikan. Sopir mobil MBG berinisial AI ditetapkan sebagai pihak yang bertanggung jawab dan terancam dijerat Pasal 360 KUHP, yaitu kelalaian yang menyebabkan luka berat, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.

Pengakuan Sopir: Salah Injak Pedal

Insiden terjadi pada Kamis pagi (11/12). Berdasarkan keterangan awal, AI mengaku salah menginjak pedal saat mobil berada di tanjakan menuju area sekolah.

“Katanya mau mengerem, tapi remnya tidak pakem. Karena panik dan takut mobil mundur, ia menginjak pedal lebih dalam. Yang dikira rem ternyata pedal gas,” jelas Kapolsek Cilincing Kompol Bobi Subasri.

Polisi masih memeriksa sopir dan kernet bernama MRR, serta melanjutkan proses olah TKP untuk memastikan penyebab kecelakaan secara pasti.

Sumber : detikcom
Editor : Tia
Share:

Tak Tahu Malu, Bupati Lampung Tengah Malah Goda Jurnalis di KPK

Babe News - Lampung, Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, menjadi sorotan setelah terekam menggoda seorang jurnalis perempuan ketika hendak dipindahkan ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) KPK Cabang Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi (C1).

Peristiwa itu terjadi usai konferensi pers KPK pada Kamis (11/12). Sebelumnya, Ardito bersama empat tersangka lain ditampilkan ke publik terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat mereka. Tak lama setelah konferensi pers selesai, seluruh tersangka kemudian digiring menuju mobil tahanan.

Ketika seorang jurnalis menanyakan dugaan korupsi yang melibatkan dirinya, Ardito justru mengabaikan pertanyaan tersebut. Ia malah tersenyum dan melontarkan komentar menggoda kepada jurnalis televisi. “Kamu cantik hari ini,” ucapnya sambil berjalan ke arah mobil tahanan.

Ardito masih tampak tersenyum saat menaiki kendaraan tersebut, meski tengah menghadapi proses hukum yang serius.

Kasus Terungkap Lewat OTT KPK

KPK mengungkap kasus ini melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan pada 9–10 Desember 2025. Setelah pemeriksaan intensif, Ardito dan empat orang lainnya resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Pemkab Lampung Tengah.

Ardito diduga menerima uang suap dengan total mencapai Rp5,75 miliar.

Selain Ardito, empat tersangka lain yang ditetapkan KPK adalah:

Riki Hendra Saputra – Anggota DPRD Lampung Tengah

Ranu Hari Prasetyo – adik kandung Ardito
Anton Wibowo – Plt Kepala Bapenda Lampung Tengah
Mohamad Lukman Sjamsuri – Direktur PT Elkaka Mandiri
Riki Hendra dan Mohamad Lukman ditahan di Rutan KPK Cabang Gedung Merah Putih. Sementara Ardito, Ranu Hari, dan Anton ditahan di Rutan KPK Cabang Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi.

Jeratan Pasal

Ardito, Anton, Riki, dan Ranu disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau 12 huruf b atau Pasal 11 atau Pasal 12B UU Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sementara Mohamad Lukman dijerat Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 UU Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sumber : CNN Indonesia
Editor : Tia
Share:

Wali Kota Bekasi Bertolak ke Tiongkok Jelang Larangan Bepergian, Tegaskan Tak Gunakan APBD

Babe News - Bekasi, Wali Kota Bekasi melakukan kunjungan kerja ke Republik Rakyat Tiongkok pada 10–14 Desember 2025. Dalam perjalanan tersebut, ia ditemani Kepala Dinas serta Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Bekasi.

Agenda ini bertujuan menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan teknologi lingkungan, Jinluo Water Co., Ltd, yang bergerak dalam pengolahan air bersih dan manajemen limbah. Kunjungan tersebut telah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Dalam Negeri melalui Surat Izin Perjalanan Dinas Luar Negeri Nomor 099/5288.e/SJ.

Fokus pada Teknologi Pengolahan Air dan Limbah

Selama berada di Tiongkok, rombongan Pemkot Bekasi mengikuti serangkaian agenda, mulai dari presentasi teknologi pengolahan air, peninjauan fasilitas pengolahan limbah terpadu, hingga pertemuan bilateral yang membahas peluang transfer teknologi dan rencana pilot project untuk Kota Bekasi.

Wali Kota Bekasi menekankan bahwa langkah ini adalah upaya mencari teknologi terbaik yang dapat diterapkan di daerah. “Kami ingin membawa pulang teknologi yang bisa meningkatkan kualitas lingkungan dan pelayanan publik,” ujarnya, Rabu (10/12/2025).


Ia juga menegaskan bahwa seluruh biaya perjalanan tidak menggunakan APBD. Undangan resmi dari pihak Jinluo Water lah yang menanggung administrasi perjalanan rombongan.

Setelah kunjungan ini, ia berharap pembangunan Kota Bekasi makin cepat sekaligus berkelanjutan dan ramah lingkungan. “Kerja sama dengan mitra internasional seperti Jinluo Water adalah bagian penting dalam mewujudkan hal tersebut,” tambahnya.

Pulang Tepat Sebelum Aturan Larangan Bepergian Berlaku

Kunjungan ini menarik perhatian publik karena dilakukan tepat menjelang diberlakukannya larangan bepergian bagi kepala daerah. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelumnya menerbitkan Surat Edaran Nomor 000.2.3/9633/SJ yang melarang kepala daerah bepergian keluar daerah mulai 15 Desember 2025 hingga 15 Januari 2026.

Aturan ini diterapkan untuk memastikan kepala daerah tetap siaga menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana akhir tahun.

Tito menegaskan bahwa kehadiran kepala daerah sangat penting karena mereka menjadi pengendali utama dalam situasi darurat. “Kalau leadership kepala daerah tidak ada, bawahannya bisa tidak terarah,” ucapnya.

Dengan jadwal pulang pada 14 Desember, Wali Kota Bekasi dipastikan telah kembali sebelum aturan tersebut mulai berlaku.

Sumber : CNN Indonesia
Editor : Tia
Share:

Modus Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Bekasi, Negara Dirugikan Rp20 Miliar

Babe News - Bekasi, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat resmi menetapkan dua orang sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tunjangan perumahan bagi pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Bekasi periode 2022–2024. Dua nama yang terlibat adalah mantan Sekretaris DPRD Bekasi, Rahmat Atong S (RAS), dan mantan Wakil Ketua DPRD Bekasi, Soleman (S). Kerugian negara dalam kasus ini diperkirakan mencapai Rp20 miliar.

Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Jabar, Roy Rovalino, menjelaskan bahwa penetapan tersangka dilakukan berdasarkan dua surat perintah penyidikan berbeda, yakni Print-66/M.2/Fd.1/08/2025 dan Print-3420/M.2/Fd.2/12/2025.
Keduanya disangkakan melanggar Pasal 2 dan 3 juncto Pasal 18 UU Tipikor serta Pasal 55 ayat (1) ke-1 dan Pasal 56 KUHP.

Roy menyebut penyidikan masih terus berjalan dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain yang ikut terseret.
Awal Mula Modus Korupsi

Kasus ini bermula pada 2022 saat DPRD Kabupaten Bekasi mengajukan kenaikan tunjangan perumahan. Rahmat Atong lalu menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Antonius untuk melakukan penilaian resmi berdasarkan Surat Perintah Kerja tertanggal 26 Januari 2022.

KJPP pun menetapkan besaran tunjangan sebagai berikut:

Ketua DPRD: Rp42,8 juta

Wakil Ketua: Rp30,35 juta

Anggota DPRD: Rp19,8 juta


Namun hasil resmi tersebut justru ditolak pimpinan dan anggota dewan.

Setelah penolakan itu, penentuan nilai tunjangan—khususnya untuk wakil ketua dan anggota—tidak lagi mengacu pada penilai publik, tetapi dihitung sendiri oleh unsur DPRD yang dipimpin Soleman.
Penetapan sepihak ini jelas bertentangan dengan PMK 101/PMK.01/2014, yang mewajibkan penggunaan penilai publik dalam penetapan nilai sewa rumah jabatan.
Kerugian Negara dan Penahanan

Perhitungan tunjangan yang tidak sesuai aturan itu menyebabkan kerugian negara mencapai Rp20 miliar.

Rahmat Atong telah ditahan di Rutan Kebonwaru Bandung selama 20 hari, terhitung 9 sampai 28 Desember 2025, berdasarkan perintah Han: PRINT-3421/M.2.5/Fd.2/12/2025.

Sementara itu, Soleman tidak ditahan karena tengah menjalani hukuman di Lapas Sukamiskin. Ia sebelumnya sudah menjadi terpidana kasus suap dan gratifikasi proyek pembangunan dengan vonis 2 tahun penjara.

Sumber : CNN Indonesia
Editor : Tia
Share:

Jokowi Sindir Ada Operasi Politik di Balik Isu Ijazah Palsu

Babe News - Bekasi, Presiden Joko Widodo menilai isu ijazah palsu yang terus diarahkan kepadanya bukan sekadar tuduhan biasa. Dalam wawancara eksklusif Program Khusus Kompas TV di kediamannya di Solo, Rabu (10/12/2025) malam, Jokowi menyebut ada indikasi kuat bahwa isu tersebut digerakkan oleh agenda politik tertentu.

Ia menyoroti bagaimana isu yang sama terus diulang selama empat tahun namun tidak pernah selesai, meski pihak yang menerbitkan ijazah sudah menegaskan keasliannya.
“Yang buat ijazah saja sudah bilang asli, tetap tidak dipercaya. Saya melihat ini sudah masuk wilayah operasi politik,” ujar Jokowi.

Menurutnya, isu tersebut sengaja digulirkan untuk merusak reputasi. Tujuannya, kata Jokowi, tidak lepas dari kepentingan politik.
“Kenapa harus mengolok-olok dan merendahkan? Kalau itu dilakukan bertahun-tahun, pasti ada kepentingannya,” tambahnya.

Fokus Bangsa Seharusnya Bukan Pada Hal yang Sepele

Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia sedang menghadapi tantangan besar, terutama perubahan global yang dipicu perkembangan artificial intelligence hingga humanoid robotic.
Ia menilai energi bangsa seharusnya diarahkan ke isu strategis, bukan justru tenggelam dalam polemik yang dianggapnya “urusan ringan”.

Ada Orang Besar di Balik Isu Ini? Jokowi: Iya

Dalam wawancara, pembawa acara Frisca Clarissa menanyakan langsung apakah ada “orang besar” di balik operasi politik tersebut. Jokowi menjawab tegas: “Saya pastikan, iya.”
Ketika ditanya apakah ia mengetahui siapa sosok itu, Jokowi hanya menjawab singkat, “Gampang ditebak lah.”

Jokowi menegaskan bahwa langkah hukum yang ia ambil terkait isu ijazah palsu bukan sekadar membela diri, tetapi menjadi pengingat bagi publik agar tidak mudah menuduh dan memfitnah seseorang.
“Ini pembelajaran bagi kita semua, jangan gampang menuduh atau mencemarkan nama baik orang lain,” ujarnya.

Sumber : kompascom
Editor : Tia
Share:

Diskon Tarif Tol hingga 20 Persen Selama Libur Nataru, Berikut Daftar Ruas yang Ikut Berpartisipasi

Babe News - Jabar, Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), masyarakat yang melakukan perjalanan melalui jalan tol akan mendapatkan potongan tarif mulai dari 10 hingga 20 persen. Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) memastikan kebijakan ini berlaku di sejumlah ruas tol pada tanggal-tanggal tertentu sebagai upaya mendukung kelancaran arus libur akhir tahun.

Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, menjelaskan bahwa diskon diberikan berdasarkan usulan masing-masing Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). “Besaran diskon tarif tol berkisar antara 10 sampai 20 persen, dan berlaku pada tanggal yang sudah ditentukan,” ujar Diana dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI yang disiarkan melalui kanal YouTube DPR RI, Senin (8/12/2025).

Jadwal Pemberlakuan Diskon Tol Nataru

Diskon tarif tol berlaku pada tiga hari utama:

22 Desember 2025
23 Desember 2025
31 Desember 2025

Namun, beberapa ruas tol menerapkan kebijakan khusus di luar tanggal tersebut, yaitu:

Tol Manado–Bitung: 22 Desember 2025 – 10 Januari 2026

Tol Becakayu: 13 Oktober – 31 Desember 2025 (dynamic pricing pada jam non-sibuk)

Tol Krian–Legundibunder: 21 Oktober – 31 Desember 2025

Kemen PU menegaskan bahwa potongan tarif hanya berlaku untuk perjalanan terjauh (barrier to barrier) dan menggunakan pembayaran uang elektronik. Diskon otomatis gugur jika saldo e-toll tidak mencukupi atau terjadi kegagalan pembacaan data asal–tujuan.

Daftar Ruas Tol di Jawa Bagian Barat dan Tengah yang Berlaku Diskon

Berikut ruas jalan tol yang berpartisipasi dalam program diskon tarif Nataru:

1. Tol Kelapa Gading–Pulogebang
2. Tol Jakarta–Cikampek
3. Tol Jakarta–Cikampek Elevated
4. Tol Cikampek–Palimanan
5. Tol Palimanan–Kanci
6. Tol Kanci–Pejagan
7. Tol Pejagan–Pemalang
8. Tol Pemalang–Batang
9. Tol Batang–Semarang
10. Tol Semarang ABC
11. Tol Cisumdawu

(Sisa daftar ruas tol dari wilayah lain dapat dimasukkan jika diperlukan.)

Sumber : tribunnews
Editor : Tia
Share:

Anggota DPR Sindir Donasi Rp10 M Disebut Paling Berjasa: “Negara Sudah Hadir dari Awal”

Babe News, Jakarta, Anggota Komisi I DPR RI, Endipat Wijaya, melontarkan kritik terhadap pihak yang datang sekali ke lokasi bencana di Sumatra namun merasa kontribusinya paling besar. Kritik tersebut ia sampaikan dalam Rapat Kerja Komisi I bersama Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (8/12).

Endipat menyinggung adanya pihak yang membangun satu posko dan kemudian menyatakan pemerintah tidak hadir, padahal menurutnya, pemerintah sudah bekerja sejak hari pertama.

“Orang baru datang sekali sudah ngomong paling berjasa di Aceh. Negara sejak awal sudah bikin ratusan posko. Kok ada yang datang sebentar lalu bilang pemerintah nggak ada,” ujar Endipat, mengutip laporan detikcom.

Ia juga menyoroti perbandingan antara donasi masyarakat yang mencapai Rp10 miliar dengan bantuan pemerintah yang menurutnya bernilai jauh lebih besar.

“Orang per orang nyumbang Rp10 miliar. Negara sudah menggelontorkan anggaran triliunan untuk Aceh. Jadi tolong hal seperti ini jadi perhatian,” imbuhnya.

Minta Komdigi Gencarkan Informasi Kinerja Pemerintah

Dalam rapat tersebut, Endipat berharap Komdigi bisa lebih aktif menyebarkan informasi mengenai penanganan bencana yang dilakukan pemerintah, terutama di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara. Ia merasa banyak program pemerintah tidak tersampaikan secara masif ke masyarakat.

“Komdigi harus bisa memperkuat penyebaran informasi strategis pemerintah supaya publik tahu apa yang sudah dikerjakan,” katanya.

Ia juga mencontohkan Kementerian Kehutanan yang disebutnya telah melakukan reboisasi besar-besaran, namun tidak banyak diketahui publik karena kurangnya publikasi.

“Banyak kerja Kemenhut yang tidak sampai ke telinga masyarakat, jadinya dikritik terus. Padahal mereka sudah melakukan banyak hal,” ujar Endipat.

Hal serupa juga ia sampaikan terhadap aparat kepolisian yang dinilai sudah mengambil langkah sejak awal terkait pemulihan kawasan hutan di Sumatra, namun tidak terdengar secara luas.

Dorongan Agar Informasi Pemerintah Bisa ‘Viral’

Endipat menekankan perlunya Komdigi untuk memahami isu sensitif nasional dan mengemas informasi pemerintah agar lebih mudah tersebar di masyarakat, termasuk di media sosial.

“Kami berharap Komdigi bisa membuat informasi pemerintah tidak kalah viral dari konten pihak-pihak yang sok paling hebat di Aceh atau Sumatra,” kata Endipat menutup pernyataannya.


Sumber : kompascom
Editor : Tia
Share:

Diskon Tarif Tol hingga 20 Persen Selama Libur Nataru, Berikut Daftar Ruas yang Ikut Berpartisipasi

Babe News - Jabar, Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), masyarakat yang melakukan perjalanan melalui jalan tol akan mendapatkan potongan tarif mulai dari 10 hingga 20 persen. Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) memastikan kebijakan ini berlaku di sejumlah ruas tol pada tanggal-tanggal tertentu sebagai upaya mendukung kelancaran arus libur akhir tahun.

Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, menjelaskan bahwa diskon diberikan berdasarkan usulan masing-masing Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). “Besaran diskon tarif tol berkisar antara 10 sampai 20 persen, dan berlaku pada tanggal yang sudah ditentukan,” ujar Diana dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI yang disiarkan melalui kanal YouTube DPR RI, Senin (8/12/2025).

Jadwal Pemberlakuan Diskon Tol Nataru

Diskon tarif tol berlaku pada tiga hari utama:

22 Desember 2025
23 Desember 2025
31 Desember 2025

Namun, beberapa ruas tol menerapkan kebijakan khusus di luar tanggal tersebut, yaitu:

Tol Manado–Bitung: 22 Desember 2025 – 10 Januari 2026

Tol Becakayu: 13 Oktober – 31 Desember 2025 (dynamic pricing pada jam non-sibuk)

Tol Krian–Legundibunder: 21 Oktober – 31 Desember 2025

Kemen PU menegaskan bahwa potongan tarif hanya berlaku untuk perjalanan terjauh (barrier to barrier) dan menggunakan pembayaran uang elektronik. Diskon otomatis gugur jika saldo e-toll tidak mencukupi atau terjadi kegagalan pembacaan data asal–tujuan.

Daftar Ruas Tol di Jawa Bagian Barat dan Tengah yang Berlaku Diskon

Berikut ruas jalan tol yang berpartisipasi dalam program diskon tarif Nataru:

1. Tol Kelapa Gading–Pulogebang
2. Tol Jakarta–Cikampek
3. Tol Jakarta–Cikampek Elevated
4. Tol Cikampek–Palimanan
5. Tol Palimanan–Kanci
6. Tol Kanci–Pejagan
7. Tol Pejagan–Pemalang
8. Tol Pemalang–Batang
9. Tol Batang–Semarang
10. Tol Semarang ABC
11. Tol Cisumdawu

(Sisa daftar ruas tol dari wilayah lain dapat dimasukkan jika diperlukan.)

Sumber : tribunnews
Editor : Tia
Share:

Pemkot Bekasi Kirim Tenaga Kesehatan untuk Bantu Korban Banjir di Sumatera

Babe News - Bekasi, Upaya membantu korban banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera terus mengalir dari berbagai daerah. Tak hanya bantuan dana dan logistik, dukungan tenaga kemanusiaan juga mulai dikerahkan. Dari Jawa Barat, Pemerintah Kota Bekasi menjadi salah satu daerah yang turun langsung memberikan bantuan di lapangan.

Selain bantuan senilai Rp7 miliar yang dikumpulkan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Pemkot Bekasi mengirimkan tim tenaga kesehatan (nakes) untuk memperkuat pelayanan medis di Kabupaten Agam, Sumatera Barat—wilayah yang terdampak paling berat akibat bencana tersebut.

Tenaga Kesehatan Langsung Buka Layanan di Lokasi

Sesampainya di lokasi pada Sabtu, 6 Desember 2025, para nakes dari Kota Bekasi langsung membuka pos pelayanan kesehatan. Mereka memeriksa warga satu per satu di bawah tenda pelayanan sambil berkoordinasi dengan tenaga medis setempat yang sejak awal sudah bekerja tanpa henti melayani para korban.

“Kehadiran mereka adalah bentuk dukungan kemanusiaan dari Pemkot Bekasi untuk mempercepat pemulihan kondisi warga,” ujar Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Senin (8/12/2025).

Membantu Korban Sekaligus Menjaga Tenaga Medis Setempat

Tri menjelaskan, selain memberikan layanan langsung kepada masyarakat, para nakes dari Bekasi juga ditugaskan membantu tenaga medis lokal agar tidak kelelahan mengingat tingginya kebutuhan pelayanan kesehatan pasca bencana.

Menurutnya, pengiriman nakes ini merupakan bentuk solidaritas serta kolaborasi antara pemerintah daerah dan warga Kota Bekasi. “Kami ingin hadir secara nyata. Tidak hanya memberi bantuan barang, tetapi juga tenaga yang bisa langsung membantu masyarakat dan mendukung tim medis yang sudah bekerja keras,” jelasnya.

Bawa Obat-obatan dan Personel Medis Lengkap

Dalam pengiriman tersebut, Pemkot Bekasi membawa tiga tenaga dokter, satu perawat, serta obat-obatan untuk menunjang pelayanan kesehatan di lokasi bencana. Seluruh logistik medis diberangkatkan langsung dari Kota Bekasi.

Tri menambahkan bahwa dirinya bersama Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, juga telah meninjau sejumlah titik bencana di Pulau Sumatra. Mereka memastikan bantuan berupa kebutuhan pokok, perlengkapan pengungsian, dan kebutuhan medis benar-benar sampai ke warga yang membutuhkan.

Sumber : tribunnews
Editor : Tia
Share:

Polsek Babelan Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Rob di Desa Hurip Jaya

Babe News - Bekasi, Banjir rob kembali melanda wilayah pesisir Kabupaten Bekasi, termasuk Desa Hurip Jaya di Kecamatan Babelan. Pada Minggu (7/12/2025) siang, jajaran Polsek Babelan turun langsung ke Kampung Tanah Baru RT 07 RW 03 untuk memberikan dukungan kepada warga yang terdampak.

Kapolsek Babelan Kompol Wito bersama Kanit Binmas AKP Suwari, Bhabinkamtibmas Bripka Hanif Wijayanto, dan Brigadir Aldi Saputra mendatangi lokasi banjir seraya membawa paket bantuan. Mereka disambut oleh perangkat desa, seperti Trantib Desa Hurip Jaya Maspur, Kepala Dusun Sarman, serta Ketua RT Masdani.

“Kami menyerahkan langsung 20 paket beras untuk membantu warga yang sedang menghadapi banjir rob,” ujar Kompol Wito.

Banjir rob yang terjadi di Desa Hurip Jaya dan Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, sudah berlangsung sejak Rabu (10/12/2025). Selama lima hari terakhir, air pasang mencapai ketinggian hingga sekitar 80 cm. Meski wilayah tergenang cukup tinggi, warga memilih bertahan di rumah masing-masing tanpa mengungsi.

Fenomena banjir rob ini bukanlah kejadian baru bagi masyarakat setempat. Sepanjang tahun 2025 saja, banjir rob tercatat sudah terjadi sekitar delapan kali—jumlah yang jauh lebih sering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya mengalami dua kejadian per tahun.

Sumber : tribunnews
Editor : Tia
Share:

Saat Dedi Mulyadi Dicari Anak-anak Sekolah di Muara Gembong

Babe News - Bekasi, Setiap hari, anak-anak di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, harus berjuang keras hanya untuk bisa sampai ke sekolah. Wilayah pesisir yang kerap diterjang banjir rob membuat akses darat rusak parah. Tak heran, sebagian siswa terpaksa bergantung pada perahu kecil hingga speed boat untuk berangkat sekolah.

Harapan mereka sederhana: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, datang langsung melihat kondisi mereka dan memperbaiki akses menuju sekolah.

Akses yang Semakin Sulit

Di Desa Pantai Bahagia, satu-satunya jalur darat menuju sekolah hanyalah jalan sempit selebar 2–2,5 meter yang berada di antara permukiman warga dan aliran Sungai Citarum. Di sisi belakang rumah penduduk, laut tanpa tanggul membuat kawasan ini tergenang hampir setiap minggu.

Banjir rob itu bukan hanya sekadar air masuk rumah. Air pasang merusak infrastuktur jalan—tanah merah berubah licin, bebatuan tajam bermunculan, lumpur menumpuk, hingga paving block yang pernah dipasang kini kembali hancur.

Kondisi ini membuat banyak pelajar memilih perjalanan air sebagai satu-satunya opsi.

Kisah Putri: Berangkat Sekolah Dijemput Speed Boat

Putri (14), siswi MTs Nurul Ihsan di Kampung Blukbuk, setiap jam 06.00 WIB sudah menunggu perahu penjemputan di depan rumahnya di Kampung Gobah. Speed boat yang ia gunakan merupakan bantuan dari perusahaan swasta.

“Butuh sekitar 30 menit ke sekolah. Jalan darat sebenarnya ada, tapi rusak banget. Mau jalan kaki susah, naik motor juga enggak nyaman,” ujarnya.

Baginya, perjalanan dengan perahu memiliki dua sisi. “Seru sih naik perahu, tapi kalau arus kencang suka takut juga,” katanya sambil berharap besar agar Gubernur Dedi Mulyadi memperhatikan kondisi mereka.
“Kang Dedi, tolong lihat langsung kondisi di sini. Jalanan pengin banget dibenerin.”

Faris: Sudah Terbiasa Dengan Ombak Tinggi

Faris (13) yang tinggal di Muara Bendera juga sepenuhnya bergantung pada perahu untuk berangkat ke sekolah yang sama. Ia tinggal di rumah panggung bersama ibunya yang sedang hamil dan ayah tirinya.

Perjalanan dengan speed boat memakan waktu 45 menit hingga satu jam. “Enggak takut, udah biasa. Tapi kalau hujan buru-buru ke perahu. Pernah ombaknya tinggi banget, ya takut sedikit,” kata Faris.

Ia pun berharap hal yang sama: jalan layak untuk anak-anak sekolah.

Tidak Semua Bisa Menumpang Perahu

Berbeda dengan Putri dan Faris, anak-anak di Kampung Beting tidak bisa memanfaatkan jalur air karena sungai terlalu sempit untuk dilalui perahu.

Mereka harus berjalan kaki sekitar 30 menit melewati jalan rusak dan berbatu. Syifa (14) mengaku iri melihat teman-temannya yang bisa naik perahu. Sementara Zaskia (15) mengatakan perjalanan makin berat saat hujan deras.

“Kalau hujan bisa 40 menit. Ada sekitar 10 orang yang jalan dari Kampung Beting,” kata Zaskia.

Dampak Serius pada Pendidikan

Menurut pengamat pendidikan, Ina Liem, kondisi perjalanan yang berbahaya ini menurunkan minat belajar.
“Motivasi, fokus, dan rasa aman anak pasti terganggu kalau tiap hari harus menempuh perjalanan ekstrem seperti ini,” ujarnya.

Ia menilai persoalan Muara Gembong adalah akumulasi problem besar yang sudah berlangsung puluhan tahun. Minimnya transparansi data, koordinasi antarlembaga, hingga lemahnya audit anggaran daerah membuat pembangunan tidak berjalan optimal.

Anak-anak pun menjadi korban, harus naik perahu kecil tanpa pelampung berbayar sementara beberapa sekolah swasta justru memiliki bantuan perahu gratis dari CSR.

“CSR itu bisa membantu, tapi tidak boleh menggantikan fungsi negara,” tegas Ina.

Sumber : kompascom
Editor : Tia
Share:

Prabowo Minta Mendagri Copot Bupati Aceh Selatan yang Umrah Saat Wilayahnya Dilanda Bencana

Babe News - Bekasi, Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian serius terhadap sikap Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, yang diketahui melakukan perjalanan umrah saat daerahnya tengah dilanda banjir dan longsor. Dalam rapat percepatan penanganan bencana di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Minggu (7/12), Prabowo meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk segera memproses pencopotan Mirwan dari jabatannya.

“Kalau memang mau pergi, ya silakan. Tapi konsekuensinya dicopot Mendagri, bisa ya, diproses,” tegas Prabowo. Ia bahkan membandingkan tindakan tersebut dengan kasus “desersi” dalam dunia militer, yakni melarikan diri ketika keadaan bahaya dan meninggalkan anak buah. “Itu tidak bisa dibenarkan,” lanjutnya.

Mirwan Umrah Tanpa Izin di Tengah Bencana

Prabowo mengeluarkan pernyataan tersebut karena Mirwan MS meninggalkan wilayahnya yang sedang terdampak banjir dan longsor untuk menunaikan ibadah umrah. Inspektorat Jenderal Kemendagri sebelumnya sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Mirwan, namun pemeriksaan itu harus dijadwalkan ulang akibat keberangkatan mendadak sang bupati.

Padahal, bencana di Aceh Selatan melanda 11 kecamatan, membuat sebagian warga—terutama di kawasan Trumon—terpaksa mengungsi di tenda-tenda darurat.

Surat Ketidaksanggupan dan Permohonan Izin yang Ditolak

Mirwan sempat mengeluarkan surat pernyataan ketidaksanggupan untuk menangani tanggap darurat banjir dan longsor pada 27 November 2025. Namun, selang beberapa hari kemudian, tepatnya 2 Desember, ia malah berangkat umrah bersama keluarganya.

Permohonan izin perjalanan ke luar negeri sebenarnya telah diajukan Mirwan kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), pada 24 November 2025. Namun Mualem sudah menolaknya secara resmi karena Aceh sedang dilanda bencana hidrometeorologi. “Permohonan itu sudah dibalas secara tertulis dan tidak dikabulkan,” jelas Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA.

Dampak Bencana dan Laporan dari Lapangan

Dalam rapat tersebut, Prabowo juga menyinggung kondisi lapangan yang menurut laporan sangat memprihatinkan. Banyak lahan pertanian rusak, irigasi bermasalah, serta sejumlah rumah warga membutuhkan bantuan pembangunan ulang. Ia mengapresiasi para kepala daerah yang tetap berada di lapangan untuk membantu masyarakat.

“Terima kasih kepada para bupati yang terus bekerja. Kalian dipilih untuk menghadapi kesulitan bersama rakyat,” ujarnya.

Reaksi Partai Gerindra

Langkah Mirwan yang meninggalkan warganya saat bencana turut mendapat respons dari Partai Gerindra. Partai tersebut resmi memberhentikan Mirwan dari jabatan Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan.

“Keputusan ini diambil karena sikap dan kepemimpinan yang sangat disayangkan,” ujar Sekjen Gerindra, Sugiono, pada Jumat (5/12).

Sumber : CNN Indonesia
Editor : Tia
Share:

Polres Pelabuhan Tanjung Priok Bongkar Prostitusi Online Anak di Bawah Umur, Dua Muncikari Ditangkap

Babe News - Jakarta, Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Priok berhasil mengungkap praktik prostitusi online yang melibatkan anak di bawah umur. Dalam operasi tersebut, polisi menangkap dua muncikari berinisial IR (21) dan LW (28).

Pengungkapan kasus ini berawal dari hasil profiling tim siber di berbagai grup media sosial hingga aplikasi MiChat. Dari hasil pemantauan, ditemukan adanya aktivitas mencurigakan yang mengarah pada praktik prostitusi terselubung. Polisi kemudian melakukan penyamaran untuk memastikan dugaan tersebut.

“Awalnya kami melakukan profiling lalu undercover karena menemukan aktivitas yang patut dicurigai menjajakan prostitusi online lewat grup media sosial dan aplikasi Michat,” kata AKP Ngurah dalam keterangan resminya, Jumat (5/12/2025).

Enam Bulan Beroperasi

Dalam pemeriksaan, IR mengakui bahwa ia sudah menjalankan praktik prostitusi online selama kurang lebih enam bulan. Ia membuat akun khusus untuk menawarkan jasa, lengkap dengan foto perempuan yang mereka eksploitasi secara seksual.

Para pelaku kemudian mencari pelanggan—atau yang mereka sebut “tamu”—melalui aplikasi dan grup tersebut untuk menawarkan jasa Open BO.

Korban Hanya Mendapat Rp500 Ribu per Transaksi

Dari hasil eksploitasi tersebut, kedua muncikari meraih keuntungan sekitar Rp14 juta. Tarif yang mereka pasang untuk satu kali layanan mencapai Rp2,5 juta.

Dari total biaya tersebut, Rp2 juta masuk ke kantong para muncikari, sedangkan korban hanya menerima Rp500 ribu.

“Untuk pembagiannya, Rp2 juta diambil pelaku dan Rp500 ribu diberikan kepada pekerjanya,” ujar Ngurah.

Terancam Hukuman Berat

Atas tindakan yang melibatkan eksploitasi anak di bawah umur ini, kedua tersangka dijerat dengan pasal-pasal terkait perlindungan anak dan prostitusi. Mereka terancam hukuman lebih dari lima tahun penjara.

Sumber : liputan 6
Editor : Tia
Share:

Dua Pemuda Ditangkap Polisi karena Memalsukan dan Mengedarkan Uang di Bekasi

Babe News - Bekasi, Polres Metro Bekasi menangkap dua pemuda berinisial DVH dan ES yang diduga terlibat dalam tindak pidana pemalsuan serta peredaran uang rupiah palsu di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol. Mustofa, menjelaskan bahwa kedua tersangka telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kasus ini bermula dari laporan seorang pedagang bensin eceran bernama Siti Badriah, warga Kampung Pulo Kecil, Desa Simpangan, Cikarang Utara. Siti melaporkan bahwa ia menerima uang pecahan Rp50.000 yang ternyata palsu dari pelaku ES.

Berdasarkan laporan tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap ES beserta beberapa lembar uang palsu sebagai barang bukti. Dari keterangan ES, petugas kemudian menelusuri keterlibatan pelaku lainnya.

Pengembangan kasus mengarah pada seorang pemuda lain, DVH, yang tinggal di Perumahan Gramapuri, Cikarang Barat. Di lokasi ini, polisi menemukan bahwa DVH adalah otak di balik proses pencetakan uang palsu. Berbagai peralatan produksi seperti laptop, tinta printer, kertas HVS, alat pemotong, setrika, hingga stiker turut disita dari rumahnya.

Menurut Kapolres, DVH mengakui bahwa ia belajar membuat uang palsu secara otodidak melalui video di YouTube. Ia juga membeli seluruh perlengkapan percetakan dari platform belanja online. Aksi ini mereka lakukan sejak Oktober 2025, dengan total uang palsu yang dicetak mencapai Rp20 juta. Namun sebagian besar belum sempat diedarkan karena masih dalam bentuk cetakan mentah atau hasil cetak yang tidak sempurna.

"Dari jumlah itu, hanya dua lembar yang sudah beredar, yaitu pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu," ujar Mustofa.

Secara keseluruhan, polisi menyita 197 lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu, 36 lembar pecahan Rp50 ribu palsu, serta berbagai alat pencetak yang digunakan kedua tersangka.

Atas perbuatannya, DVH dan ES dijerat Pasal 244 dan/atau Pasal 245 KUHP tentang pemalsuan dan peredaran uang. Keduanya terancam hukuman penjara hingga 15 tahun.

Kapolres juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu dengan selalu mengecek keaslian uang sebelum bertransaksi, baik dengan cara meneliti ciri fisiknya maupun menggunakan alat pendeteksi.

"Periksa dulu uangnya. Lihat, raba, terawang, atau gunakan alat deteksi agar tidak tertipu," kata Mustofa.

Sumber : Compascom
Editor : Tia
Share:

Pemprov Jabar Alihkan Kebun Sayur di Lereng Curam Menjadi Perkebunan Teh

Babe News - Bekasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana mengubah lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang sebelumnya ditanami berbagai jenis sayuran menjadi area perkebunan teh. Program ini akan mencakup kurang lebih 200 hektare lahan, terutama yang berada di kawasan Puncak dan Ciater.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa penanaman teh akan diprioritaskan di area lereng yang terjal. Menurutnya, jenis tanaman seperti teh lebih sesuai untuk menjaga kestabilan tanah dibandingkan tanaman sayur yang berakar pendek. Para petani yang tergabung sebagai penggarap kebun teh nantinya akan menerima upah resmi dari Pemprov Jabar sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi.

Selain teh, Pemprov Jabar juga mendorong penanaman bambu di beberapa kawasan hutan milik PTPN, khususnya di daerah Puncak dan Sukabumi. Tanaman bambu dianggap mampu memperkuat kondisi tanah serta membantu konservasi air di wilayah-wilayah rawan longsor.

Rencana tersebut disampaikan Dedi Mulyadi—yang akrab disapa KDM—saat penandatanganan kerja sama antara Pemprov Jabar dan PTPN I Regional 2 terkait Optimalisasi Pengelolaan Lahan. Acara berlangsung di Ruang Lokantara, Gedung Sate, Kota Bandung, pada Rabu (3/12/2025).

Dalam pertemuan itu, kedua pihak juga membahas pengelolaan jalan yang berada di atas lahan PTPN. Salah satu di antaranya adalah jalan kabupaten yang kini dialihkan menjadi jalan provinsi. Tanah PTPN pada jalur tersebut telah diberikan kewenangan penggunaannya kepada pemerintah provinsi untuk keperluan pembangunan jalan.

KDM menambahkan bahwa dalam dua minggu ke depan, Pemprov Jabar akan mengundang Badan Pertanahan Nasional (BPN), PTPN, dan Perhutani untuk membahas perizinan penggunaan lahan secara lebih detail agar seluruh proses berjalan sesuai aturan.

Sumber : prfmnewsid
Editor : Tia
Share:

BLT Kesra Rp900 Ribu Mulai Dicairkan Desember 2025, Ini Cara Cek Daftar Penerima & Jadwal Pencairannya

Babe News - Bekasi, Pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) untuk periode Desember 2025. Bantuan senilai Rp900 ribu tersebut mulai dicairkan secara bertahap melalui Kantor Pos serta bank-bank Himbara.

Total dana Rp900 ribu itu merupakan akumulasi bantuan tiga bulan sekaligus—Oktober, November, dan Desember—masing-masing sebesar Rp300 ribu.

Cara Cek Nama Penerima

Warga yang ingin memastikan apakah mereka termasuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dapat melakukan pengecekan melalui beberapa opsi:

Laman resmi Kemensos: cekbansos.kemensos.go.id

Kantor Pos terdekat

Bank Himbara: BRI, BNI, BTN, dan Mandiri

Pengecekan hanya membutuhkan data sesuai KTP. Setelah data dimasukkan, sistem akan menampilkan status penerimaan, lokasi pencairan, hingga jadwal pengambilan bantuan.

Sasaran BLT Kesra

Program ini sudah bergulir sejak 20 Oktober 2025 dan menyasar lebih dari 35 juta KPM yang tercatat dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) desil 1–4. Termasuk di dalamnya warga Provinsi Jambi yang masuk dalam gelombang penyaluran bantuan.

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, mengatakan pencairan dilakukan serentak agar masyarakat dapat segera memanfaatkan bantuan menjelang akhir tahun.

Skema Pendaftaran BLT Kesra

Ada dua jalur pendaftaran yang berlaku:

1. Musyawarah Desa/Kelurahan

Warga membawa KTP dan KK untuk proses verifikasi oleh perangkat desa.

2. Pendaftaran Mandiri Online

Mengakses cekbansos.kemensos.go.id atau aplikasi Cek Bansos

Membuat akun, mengisi data lengkap, dan mengunggah foto kondisi rumah sebagai verifikasi

Cara Pencairan Dana

BLT Kesra dicairkan melalui dua metode, tergantung status penerima:

Penerima Lama
Dana akan langsung ditransfer ke rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di bank Himbara.

Penerima Baru
Pengambilan dilakukan di Kantor Pos dengan membawa:

Undangan resmi dari perangkat desa

KTP dan KK
Petugas akan memverifikasi data, melakukan dokumentasi, lalu menyerahkan dana secara tunai.

Pemerintah menegaskan bahwa besaran bantuannya tetap sama:
Rp300 ribu per bulan
Rp900 ribu untuk pencairan sekaligus tiga bulan periode Oktober–Desember

Kebijakan pencairan sekaligus ini diharapkan membantu masyarakat menghadapi kebutuhan akhir tahun.

Aduan dan Layanan Pengaduan
Jika bantuan belum diterima atau terdapat kendala data, warga dapat menghubungi kanal resmi Kemensos berikut:

WhatsApp: 0811-10-222-10
SMS: 1708
X/Twitter: @lapor1708
Email: bansos@kemensos.go.id
Instagram: @kemensosri

Pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp30 triliun untuk program ini, dengan estimasi penerima manfaat mencapai 140 juta jiwa. Target penyaluran direncanakan rampung sebelum 31 Desember 2025

Sumber :jambisatu
Editor : Tia
Share:

Berita Populer